Jangan Sepelekan Hepatitis
Penulis : Lusia Kus Anna |
Selasa, 1 Februari 2011 | 15:26 WIB
Kompas.com - Virus hepatitis B dapat menyerang siapa saja, mulai dari bayi hingga orang dewasa. Jika tidak diobati dengan tuntas, penyakit ini dapat menjadi kronik dan berisiko tinggi berkembang menjadi kanker hati yang mengancam keselamatan jiwa penderita.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, hingga saat ini sekitar dua miliar orang terinfeksi virus hepatitis B di seluruh dunia dan 350 juta orang di antaranya berlanjut jadi infeksi hepatitis B kronis.
Diperkirakan, 600.000 orang meninggal dunia per tahun karena penyakit itu. Di Indonesia, angka kejadian infeksi hepatitis B kronis diperkirakan mencapai 5-10 persen dari jumlah penduduk.
Hepatitis B termasuk pembunuh diam-diam karena banyak orang yang tidak tahu dirinya terinfeksi sehingga terlambat ditangani dan terinfeksi seumur hidup. Kebanyakan kasus infeksi hepatitis B bisa sembuh dalam waktu enam bulan, tetapi sekitar 10 persen infeksi bisa berkembang menjadi infeksi kronis.
Infeksi kronis pada hati bisa menyebabkan terjadinya pembentukan jaringan ikat pada hati sehingga hati berbenjol-benjol dan fungsi hati terganggu. Dalam jangka panjang (kronik) penderitanya bisa terkena sirosis serta kanker hati.
"Di Indonesia, 70 persen pasien kanker hati terjadi akibat hepatitis B, meski hepatitis C juga bisa berkembang menjadi kanker," kata Prof. dr.Ali Sulaiman, Sp.PD-KGEH, guru besar dari Divisi Hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam acara media edukasi mengenai kanker hati yang diadakan oleh Bayer di Jakarta (1/2/2010).
Virus hepatitis B ditularkan lewat darah, air seni, tinja dan cairan mani dan cairan vagina. Penyakit ini juga bisa ditularkan dari ibu kepada bayinya. "Jika ibu positif hepatitis B, maka ia potensial menularkan ke bayinya. Jika daya tularnya tinggi 90 persen bayinya akan tertular dan kemungkinannya akan menjadi hepatitis kronik jika bayi tidak langsung divaksin," papar Ali.
Cara paling efektif untuk mencegah penyakit ini adalah dengan vaksinasi hepatitis B, mencegah perilaku seksual tidak aman, serta meningkatkan kebersihan perorangan.
No comments:
Post a Comment